Minggu, 23 Desember 2012

[FF] Saranghae, Oppa - Part 1


Created           : Rei (@gyurei)
Judul               : Saranghae, Oppa
Tag             : Han Haekyo (OC), Park Chanyeol, Do Kyungsoo (Dio), Park Chaerin (OC), Choi Sena (OC)
Genre              : Romance

Annyeong chingudeul! Ini adalah salah satu Fan Fiction tentang Chanyeol EXO-K yang ceritanya terinspirasi dari sebuah komik karya Atsuko Namba yang berjudul “My Senior”. Kenapa aku pilih ikutin cerita dari komik ini? Karena ceritanya bagus dan menarik. No Bashing, No Copas ya! Karena walaupun aku banyak ambil cerita dari komik tersebut, tapi ada beberapa jalan cerita yang kubuat sendiri. Selamat membaca ya..  Gamsa^^

---
Saranghae, Oppa
---

Mulai hari ini aku adalah anak SMA. Begitu senangnya, karena aku bisa masuk ke SMA favorit di kotaku. Dan aku ingin merasakan kehidupan sebagai anak SMA yang bahagia, mengikuti klub, jadi terkenal satu sekolah, meraih prestasi di sekolah, dan tentunya bisa menemukan percintaan yang manis.

“Chaerin, ayo kita coba semua makanan di kantin sekolah ini..!”
“Tidak Haekyo, itu sangat banyak, perutku dan perutmu tidak akan cukup menampungnya. Ayo pilihlah sekarang mau makan apa.”
“Haaaffhh, baiklah. Aku mau makan ini saja.”

“Ayo kita duduk disini saja Chaerin.”
“Hmm, Haekyo, kamu sadar tidak? Kita dari tadi diperhatikan terus oleh dua orang namja yang duduk di seberang kita.”
“Biarkan saja, aku lapar.”

Dan tiba-tiba kedua namja itu pindah tempat duduk ke hadapan kami.

“Kalian berdua anak kelas 1 ya?”, tanya salah seorang dari kedua namja itu.
“Iya. Kalian berdua kelas kelas 1 juga?”, aku yang berbicara, karena Chaerin hanya diam saja terlihat tidak ingin berbicara dengan mereka.
“Apakah muka kami masih imut dan lucu? Hahaha. Perkenalkan, namaku Dio, dan ini temanku Chanyeol. Kami siswa kelas 3.”
“Oyaa??!!”, jawabku dan Chaerin kaget.
“Kami mau menawarkan klub kami, siapa tahu kalian tertarik.”, jelas namja yang satunya, yang diketahui bernama Chanyeol tadi.
“Klub apa? Kesenian? Olahraga?”, Tanya Chaerin antusias.
“Klub Penelitian.”, jawab Dio.
“Oh,,, “, jawabku tidak mengerti.
“Aku hanya ingin masuk klub yang bisa merekomendasikanku kelak ketika akan masuk universitas.”, jawab Chaerin tanda kurang tertarik terhadap klub tersebut.
“Cerdas!”, jawab Chanyeol antusias.
“Disini kalian bisa melihat semua kertas ujian warisan para alumni yang nomor satu disekolah ini. Legenda Senior. Dan itu yang membuat kami selama ini menjadi nomor satu dikelas.”, jelas Dio.
“Benarkah?”, tanyaku.
“Baiklah, aku mau ikut bergabung!”, Chaerin langsung berubah pikiran tanpa pikir panjang.

Setelah itu kami semua diajak ke ruangan klub.
“Disini kami berkumpul untuk mengadakan bermacam kegiatan dari klub.”, jelas Dio.
“Memangnya ada kegiatan apa saja, yang biasanya dilakukan setiap hari?”, tanyaku.
“Ada banyak, diantaranya ada bermain bersama, memberi makan ikan hias yang dipelihara di aquarium, klub ramyun, melakukan berbagai penelitian, dan tentunya belajar bersama membahas kisi-kisi ujian.”, jelas Chanyeol panjang lebar yang membuat aku dan Chaerin semakin tertarik.
“Klub ramyun? Maksudnya makan ramyun bersama-sama?”, tanya Chaerin.
“Iya benar, klub itu selalu diadakan dirumahku, karena aku punya kedai ramyun.”,  jelas Dio dengan percaya diri.
“Huwaaa… keren. Ternyata di sekolah menengah atas lebih menyenangkan ya kegiatan klubnya.”, jawabku terpana, karena selama aku sekolah baru kali ini aku menemukan sebuah klub yang kegiatannya menarik.

Besoknya ketika pulang sekolah, klub penelitian mengadakan klub ramyun. Kami semua diajak ke kedai ramyun milik keluarga Dio.
“Ayo kita rayakan kedatangan anggota baru di klub kita dengan makan ramyun buatanku!”, teriak Dio yang sedang sibuk menyiapkan ramyun di dapur kedai. Dio ini mewarisi keterampilan memasak dari ayah dan ibunya, juga ia sering membantu ayah dan ibunya memasak ramyun untuk kedai milik keluarganya tersebut. Tak heran kalau Dio sangat lihai dalam urusan memasak.
“Baik Hyeong..! Ayo kita makan!”, jawab semua anggota klub.
“Waaaah, ramyun, jarang sekali aku makan ramyun yang terlihat enak seperti ini.”
“Hmm,,”, jawab Chaerin yang dingin seperti biasa.
Lalu aku menoleh kesebelahku, yang kebetulan duduk disitu adalah Chanyeol.
“Oh iya, mulai sekarang aku harus memanggilmu apa? Kamu kan lebih senior dari kami? Hmm, senior Chanyeol?”, tanyaku.
“Haha, berlebihan. Panggil aku oppa saja. Lagipula aku hanya anggota bayangan di klub ini, hehe.”
“Baiklah.”, jawabku sambil tersenyum. Lalu hati kecilku berbicara, ‘Chanyeol Oppa’.

---

Siang ini aku ingin menghabiskan waktu bermainku di ruangan klub. Namun saat aku memasuki ruangan ternyata disana hanya ada Chanyeol. Aku jadi merasa sedikit canggung.
“Siang Oppa, hmm, kemana yang lainnya?”
“Hari ini hanya sendirian saja. Kamu juga sendirian ya?”
“Iya.”
Lalu untuk beberapa saat ruangan begitu hening. Sepertinya kami kurang bahan pembicaraan. Aku juga sudah mulai bosan. Aku hanya duduk dan memain-mainkan ponselku. Sampai-sampai kalau ternyata aku diperhatikan oleh Chanyeol. Dan akhirnya dia mulai berbicara.
“Haekyo-ah, bagaimana kalau kita bermain ular tangga. Siapa yang kalah dia harus mentraktir. Maukah?”, ajaknya.
“Boleh.”
Kamipun bermain ular tangga. Namun apa daya, aku selalu kalah di dalam permainan ini.
“Uuh, aku kalah..! Oppa curang!”
“Mana mungkin aku curang. Kau yang payah.”
“Huuuh!”
Akhirnya aku dan Chanyeol berjalan menuju kantin sekolah, sebagaimana janji kita tadi bahwa yang kalah harus mentraktir. Kami membeli softdrink. Tapi ketika aku sedang mengeluarkan uang dari dompetku, tangan Chanyeol lebih dulu memberikan uang kepada penjaga kantin.
“Aku ini senior, aku tidak suka ditraktir oleh junior.”
Aku hanya senyum heran melihatnya. Hari ini begitu penuh kenangan, pertama kalinya aku hanya berdua saja seperti ini. Seperti sepasang kekasih. Ah, aku ini berpikir apa? Tapi apakah mungkin aku mulai menyukai Chanyeol?

Hari ini aku menguncir rambutku yang biasanya ku gerai. Aku berencana datang ke klub untuk memberi makan ikan dan mengkopi kertas bekas ujian para legenda senior.
“Pagi.”, sapaku.
Tapi tiba-tiba Chanyeol terperanjat dan hampir jatuh dari tempat duduknya, kaget seperti melihat hantu.
“Wah, Haekyo-ah menguncir rambutnya ya? Kukira kau potong rambut.”, sapa Dio.
“Eeh, iya. Chanyeol Oppa kenapa sampai kaget seperti itu? Apa aku seperti hantu?”
“Ah, tidak, hanya saja kukira yang datang orang lain.”
“Ooh.”
Orang lain? Hm, aku tidak mengerti. Tapi hari itu aku melakukan semua rencanaku di ruangan klub.
“Dio Oppa, aku ingin melihat legenda senior.”
“Baiklah. Ini dia..!”
“Waaaah,,, nilainya benar-benar sempurna.”, aku melihat semua nilai yang berada di bekas lembar jawaban itu diatas 80 semua. Lalu diantara kertas-kertas itu ada sebuah nama yang dominan.
“Choi Sena.”
“Dia adalah salah satu dari legenda senior. Orangnya cantik, dia pun kadang mampir kesini untuk menengok kami, iya kan Chanyeol.”, jelas Dio.
“Begitulah.”
“Wah sudah jam 4. Haekyo, Chaerin mengikuti klub basket kan? Sekarang waktunya klub melihat pertandingan basket putri.”, kata Dio seraya pergi. Dan tinggalah kami berdua di ruangan klub.
“Haekyo-ah, Dio mengincar Chaerin kelihatannya.”
“Hm, Oppa sendiri,, apakah Oppa sudah mempunyai pacar?”
“Ah, tidak juga.”
“Itu bukan jawaban!”
“Memangnya harus dijawab?”
“Ya sudah kalau begitu…”
“Ah, sudahlah..”
“Jadian denganku saja!”
“No.”
“Huh, blak-blakan sekali menjawabnya.”
Chanyeol hanya tersenyum kecil. Aku hanya mengendus sedikit kesal. Lalu kami terdiam. Chanyeol meneruskan membaca buku, dan aku hanya terdiam melihatnya dari tempat dudukku. Tiba-tiba aku ingin sekali bertanya.
“Oppa, yang kau sukai itu senior Choi Sena ya?”
Chanyeol sedikit terdiam lalu menjawab pertanyaanku.
“Iya.”
Akupun beranjak.
“Ternyata betul. Ya sudah, aku pergi mengkopi lembar legenda senior dulu ya.”
Aku pergi meninggalkan ruangan. Namun hatiku terus berkecamuk. Aku ingin sekali menemukan percintaan yang manis itu. Namun baru saja aku menyukainya, ternyata dia menyukai orang lain.
‘Aku menyukaimu Oppa’

---

“Chaerin, lihat ini.”, aku menyodorkan sebuah album foto yang kuambil dari ruangan klub.
“Oh, jadi ini yang namanya Choi Sena.”
“Jadi bagaimana menurutmu? Kurasa Chaerin lebih cantik dibanding dia.”
“Hah..”
‘Memangnya dia secantik itu? Tidak juga ah.’
Aku bergumam di dalam hati. Lalu kejadian kemarin siang itu teringat kembali.
“Payah.”
“Eh?”
“Kamu ini bicara apa? Jangan terbawa suasana dong.”
“Hehe, iya deh.”
“Kamu ini, berani ya.”
Pada akhirnya pernyataan cintaku ditolak Chanyeol Oppa. Aku tidak pernah bermaksud untuk berbicara seperti itu. Mungkin aku memang terbawa suasana. Karena aku tidak serius.

Saat dikantin ternyata semua anggota klub berkumpul untuk makan siang. Kebetulan sebentar lagi akan diadakan klub bertamasya ke lingkungan sekitar. Dan hari ini penentuan lokasi tamasya nya.
“Bagaimana kalau ke danau terdekat. Kita bisa naik perahu dan meneliti lingkungan sekitar.”, usul Dio.
“Wah ide bagus.”
“Iya, lebih baik yang tidak jauh dari rumah kita.”
“Iya aku setuju!”
Semua anggota setuju untuk mengadakan tamasya ke danau. Aku dan Chaerin pun setuju. Aku duduk disamping Chanyeol. Dan taukah aku bicara apa padanya? Benar-benar tidak ada hubungannya dengan kegiatan klub yang sedang dibicarakan.
“Oppa, tadi aku melihat Senior Choi Sena.”
“Hah? Dimana?”, jawab Chanyeol antusias.
“Di album foto.”
“Oh.”
Aaaaah, apa yang ku katakan? Aku jadi serba salah begini. Seharusnya aku tidak mengatakannya. Huff, bagaimana ini? Semoga saja Chanyeol tidak berpikiran macam-macam.

---

Hari kegiatan klub tamasya pun tiba. Kami semua melakukan pembagian untuk naik perahu dan meneliti sekitarnya.
“Dengar, satu perahu hanya cukup dinaiki oleh dua orang ya.”, Dio memulai instruksi.
“Ah, Chaerin, aku bersa.. ma.. “, belum selesai aku bicara pada Chaerin, tanganku sudah ditarik duluan oleh Chanyeol.
“Kamu denganku saja, ayo.”, ajak Chanyeol sembari menarik tanganku dan meninggalkan semua anggota kelompok.
Lalu kami berdua menaiki perahu. Akhirnya Chaerin menaiki perahu yang sama dengan Dio. Kami meneliti lingkungan sekitar yang dilewati perahu. Namun tiba-tiba Chanyeol mengantuk.
“Biarkan aku tidur sejenak ya.”
“…”
Chanyeol pun merentangkan badannya berselonjor di perahu, topinya ia turunkan untuk menutupi wajahnya dari sinar matahari. Uuh, lalu haruskah aku melamun sendirian Oppa? Tak lama kantuk pun mulai menyerangku. Entah sudah berapa kali aku menguap. Mataku sudah tak tahan lagi. Aku ambil topi Chanyeol untuk menutupi mukaku. Sekilas kulihat wajah Chanyeol yang sedang tenang tertidur. Deg! Kurebahkan badanku dibelakang punggung Chanyeol. Punggung ini terasa hangat bagiku. Kulihat ia bergerak sesuai dengan ritmik nafas dari paru-parunya. Tidur dibelakang tubuh yang tegap dan tinggi ini sedikit memberikanku kenyamanan. Dan aku mulai tertidur.

“Haekyo-ah..!”
“Hei, kalian ini sedang apa? Ini sudah menjelang sore.”
Samar-samar terdengar suara Chaerin dan Dio memanggil. Wah! Aku benar-benar ikut tertidur di dalam perahu bersama Chanyeol.
“Kalian berdua tidak apa-apa kan?”, tanya Chaerin.
“Aah, aku ketiduran!”
“Wah, aku harus bayar denda sewa perahu!”

Setelah puas menaiki perahu klub melanjutkan kegiatannya dengan mendatangi festival yang kebetulan ada di dekat danau. Kami semua ramai-ramai mengikuti berbagai permainan tradisional di festival itu. Tak lupa wisata kuliner. Aku masih memakai topi Chanyeol.
“Chaerin, aku ingin permen lollipop itu, kelihatannya tidak pernah dijual di hari-hari biasa.”
“Ayo kita beli.”
“Hwaaa,, enak sekali manis.”
“Sepertinya disana ada pertunjuk...an…”, Chanyeol yang antusias memberitahu ternyata tidak sengaja menyenggol tanganku hingga permen yang baru kubeli itu terjatuh.
“Oppa… permenku… hiks.”
“Ah, maafkan aku Haekyo-ah, sini aku belikan lagi. Dimana kau membelinya?”
“Disana.”
Aku menunjuk kearah tukang permen yang cukup jauh dari tempat kami berdiri sekarang. Namun ketika Chanyeol menatap kearahnya dia menangkap sesosok wajah. Wajah yang sedang menangis. Wajah orang yang ia kenal. Chanyeol pun menghampiri si pemilik wajah tersebut. Sampai-sampai ia tidak mendengar rengekanku soal permen.
“Oppa…”
Aku tersentak melihat si empunya wajah tersebut adalah Senior Sena. Wajahnya penuh air mata. Sayup-sayup aku mendengar pembicaraan mereka. Hatiku kenapa ingin menangis ya?
“Kau kenapa? Sendirian? Mana teman-temanmu?”
“Ah, Chanyeol, kau sedang apa disini?”
“Kamu tidak kenapa-kenapa? Ayo kuantar pulang!”
“Ta.. tapi aku tidak apa-apa.”
“Jangan menolak.”
“…”
“Dio, maaf, tolong urus disini ya? Aku ada harus mengantar Senior Sena pulang.”
“Baiklah Chanyeol, serahkan saja semua padaku.”
Dan akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan kami. Aku melihat mereka dengan posisi mematung di tengah-ditengah keramaian. Aku melihatnya sampai mereka tidak terlihat lagi. Padahal ia sudah berkata untuk membelikanku permen.
“Permenku..”
Aku gunakan topi Chanyeol yang masih kupakai agar menutupi mataku yang tiba-tiba berair. Aku tau ini terlalu cepat aku menyukai Chanyeol Oppa. Aku masih bisa mundur. Karena aku tidak serius. Tapi hatiku mengapa sampai sesakit ini?

Kejadian malam itu segera kulupakan. Hari ini aku akan mengunjungi ruangan klub. Aku ingin belajar disana. Dan ternyata disana hanya ada satu orang yang sedang duduk ditempat favoritnya di dekat jendela. Chanyeol.
“Hei.”
“Selamat siang, Oppa.”
“Maafkan aku tadi malam ya. Sehabis kejadian itu kamu langsung pulang ya?”
“Ah… Iya…”
“Dia Senior Sena. Habis bertengkar dengan pacarnya.”
“Hah? Jadi, Senior Sena sudah punya pacar?”
“Iya.”
“Lalu… kenapa Oppa masih menyukainya?”
“Tidak tahu.”
“…”
“Maaf, belum bisa menggantikan…”
Aku harus menahan air mataku yang sedikit lagi akan berhamburan keluar. Namun sebelum itu Chanyeol beranjak dari tempat duduknya dan keluar sembari berkata.
“… Permen kemarin… Lain kali aku belikan ya.”
Aku hanya terdiam mendengar perkataan Chanyeol. Lalu air mataku mulai menetes. Dalam hati aku berpikir. Ternyata aku dan Chanyeol dalam posisi yang nyaris sama. Menyukai seseorang, tetapi orang itu menyukai orang lain. Aku mulai berkata pada diriku sendiri, cinta ini tidak akan terbalaskan.

***

Part 1 udah beres.... Part selanjutnya akan segera dibereskan supaya kalian ngga penasaran lama-lama kelajutan dari ceritanya ya... Tapi kalau udah ada yang pernah baca komiknya pasti udah tau kelanjutan ceritanya.
Don't be silent reader yaa...
Gamsa.. ^______^


[FF] Yes, You Are


Created           : Rei (@gyurei)
Judul                : Yes, You Are
Tag                  : Hyorin (OC), Cho Kyuhyun
Genre              : Romance
Length             : One Shot

Annyeong chingudeul! Ini adalah salah satu Fan Fiction hasil ideku sendiri. No Bashing, No Copas ya! Don’t be silent reader juga! Komentar kalian benar-benar kutunggu untuk bahan evaluasi ketika aku membuat Fanfic selanjutnya. Fanfic ini ada kemungkinan dibuat sekuelnya nanti. Mianhae kalau ceritanya jelek. Gamsa^^

---
Yes, You Are
--- 
 
Hari ini adalah upacara penerimaan siswa baru. Aku memakai baju hitam putih lengkap dengan dasi hitam panjang. Terlihat bahwa para senior memakai jas almamater berwarna biru dongker. Para siswa baru berbaris dilapangan menunggu aba2 perintah dari para senior pembimbingnya masing-masing.
Setelah berpanas-panas dilapangan, kami semua disuruh masuk kedalam aula besar yang telah disiapkan untuk acara penerimaan siswa baru. Namun saat itu kepalaku sudah mulai pusing dan merasa sakit dibagian perut. Hm, aku belum sempat makan dari tadi pagi, karena jam 5 pagi pun aku harus segera berangkat untuk acara ini. Ketika kami semua disuruh berdiri untuk menyanyikan lagu almamater, akupun tumbang dan terjatuh.

Aku ingat tidak ingat, seorang senior menghampiri dan mengangkat tubuhku. Sepertinya aku akan dibawa ke ruang UKS. Sekilas ketika aku digendongnya aku melihat nametagnya, ‘Kyuhyun’, ya itu tulisan yang ada di nametagnya.

Sekitar lima menit aku tidak sadarkan diri. Hanya ada satu suara yang memanggilku dari tadi dan sepertinya ada beberapa orang lagi yang mencoba melepaskan sepatu, jam tangan, dan semua aksesoris yang kupakai agar aku tidak merasa sesak. “Hei, hei kau, bangunlah, hei..”, orang itu terus mengguncang-guncangkan pipiku. Sampai akhirnya aku terbangun.

“Makanlah dulu dan istirahat. Kalau sudah merasa baikkan hubungi aku, ini nomor handphoneku.”, jelasnya.
“Ah, iya, baiklah. Eeh,, k..kkau, namamu siapa?”, tanyaku.
“Panggil saja aku Kyuhyun, Hyorin-ah”.
Aku pun hanya mengangguk. Eh, dari mana ia tahu nama kecilku? Aku pun makan dengan tidak semangat, aku terus berpikir darimana namja itu tahu namaku. Wajah namja tadi sepertinya memang familiar, tapi aku tidak ingat dimana pernah melihat atau bertemu dengannya.

Diluar Kyuhyun dan teman-temannya sedang mempersiapkan untuk acara akhir penerimaan siswa baru.
“Hei, Kyuhyun, tadi itu kenapa kau panik melihat ada yeoja siswa baru yang jatuh itu? Apa kau mengenalnya?”, tanya teman Kyuhyun.
“Ah, tidak.”, jawab Kyuhyun singkat.
Tak lama Kyuhyun terlihat membuka handphonenya yang berbunyi. Ada pesan masuk.

Aku sudah baikkan, aku harus kemana sekarang?

Kyuhyun pun pergi dari kerumunan teman-temannya. Lalu pergi kearah UKS tempatmu berada.
Teman-temannya pun melihat Kyuhyun dengan aneh.

“Apa kau benar-benar sudah tidak apa-apa?”, seseorang tiba-tiba bertanya dari balik pintu.
“S..Sudah, aku sudah makan dan aku sudah tidak pusing lagi.”, jawabku.
Aku melihat sosok namja yang tadi menggendongku. Napasnya tersengal seperti dia habis berlari. Aku berpikir sebentar kenapa ia harus tergesa-gesa untuk tahu keberadaanku.
“Kau membuatku khawatir.”, jelasnya seraya ia menatapku dengan mata cokelatnya yang tajam. Lalu aku bertanya padanya, “Kau mengenalku?”.
Dan Kyuhyun hanya terdiam dan menunduk malu. Lalu ia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi sampai ia mengenalku.

Kyuhyun sebenarnya sudah setahun terakhir ini menguntitku, karena kebetulan sekolah SMP ku dekat dengan SMA Kyuhyun. Ia sering melihatku dari kejauhan, melihatku ketika pulang sekolah, bahkan hingga ia tahu dimana rumahku. Pantas saja aku merasa bahwa wajahnya sangat familiar, mungkin pernah beberapa kali aku melihatnya tetapi tidak kuingat. Dan Kyuhyun mengaku bahwa ia mulai menyukaiku. Entah apa yang membuat ia suka padaku, karena ceritanya harus terpotong suara orang yang memanggil Kyuhyun.

“Kyuhyun, Kyuhyun-ah, kamu dimana?”
“Aku di dalam UKS, masuklah.”
“Kau dicari oleh pembimbing paduan suara, bukankah sekarang giliranmu dan teman-teman paduan suara untuk tampil?”
“Ah, aku hampir lupa, baiklah aku akan segera kesana. Ayo Hyorin-ah, kau juga ikut ke dalam aula.”, ajak Kyuhyun padaku. Seraya aku pun bangkit dan berjalan dibelakang Kyuhyun. Lalu aku duduk kembali ditempat semula sebelum aku pingsan tadi.

Tubuh tegap, tinggi dan wajah tampan. Aku menjadi curiga kalau Kyuhyun ini adalah idola di sekolah ini. Dan benar saja ketika ia naik panggung bersama kelompok paduan suaranya, namanya banyak dipanggil para yeoja yang sama-sama menggunakan jas almamater, yang menandakan kalau mereka juga senior, satu tingkat dengan Kyuhyun. Aku jadi takut dan merasa malu karena ungkapan Kyuhyun tadi. Apakah aku benar-benar disukai oleh Kyuhyun, yang ternyata adalah seorang idola di sekolah ini.

Setelah paduan suara selesai bernyanyi, maka selesai pula acara penerimaan siswa baru ini. Aku sudah lega dan rasanya ingin cepat-cepat pulang karena badan ini sudah sangat terasa capek. Namun belum selesai acara, pembawa acara memberitahukan bahwa ada acara menyatakan cinta sebelum acara berakhir. Dan ia pun memanggil nama namja yang akan menyatakan cintanya.

“Kyuhyun-ssi, silakan keatas untuk mengungkapkan rasa cintamu terhadap yeoja yang engkau sukai sekarang!”

Aku tiba-tiba tersentak dan mematung. Banyak pertanyaan yang terlintas. Apakah ia sudah punya seseorang yang ia suka? Apakah ia akan menyatakannya pada yeoja yang ia suka sekarang? Mengapa harus secepat itu? Aku baru saja mengenalnya dan mulai menyukainya. Siapa yeoja yang ia sukai? Apakah lebih cantik dariku?

Belum sempat aku memikirkan pertanyaan selanjutnya, Kyuhyun mulai berbicara di depan. Dan aku tertegun melihatnya.

“Aku sudah lama menyukainya. Yeoja yang selalu terlihat lucu, terlihat manis walau dari kejauhan. Aku terlalu gugup sampai-sampai tidak berani menghampirinya.”

Saat Kyuhyun berbicara di depan, banyak sekali yeoja-yeoja yang histeris, lalu salah tingkah, dan membicarakan Kyuhyun. Sampai ada yang percaya diri bahwa ialah yang dimaksud Kyuhyun.”

“Aku sering mengikutinya, walaupun ia tak menyadarinya. Aku terlalu penakut sehingga aku benar-benar tidak diketahui olehnya. Dan aku bersyukur menemukan dirinya hari ini. Aku tidak akan melepaskannya lagi. Sudah cukup lama aku pendam.”

Sejenak ruangan itu menjadi riuh dan beberapa yeoja terlihat tersipu malu. Banyak namja juga yang merasa tersentuh karena kisah yang dituturkan Kyuhyun. Banyak orang yang tidak sabar siapakah yang dimaksud Kyuhyun. Lalu Kyuhyun mulai memberi tahu pentunjuknya, siapakah yeoja yang ia maksud.

“Aku beruntung sekali hari ini bisa bertemu dan bercakap langsung dengannya. Aku sempat khawatir. Tadi ia kurang sehat dan aku melihatnya terjatuh.”

Akibat kata-kata Kyuhyun itu, aku pun terkaget-kaget. Tidak percaya. Dan aku tidak sadar bahwa semua orang menatap kearahku sekarang. Dan Kyuhyun pun menunjuk kearahku.

“Kau orang yang aku suka, maukah kau menjadi yeoja-chinguku?”

Aku diam dan menatap kearah Kyuhyun. Aku tengok kanan-kiri, siapa tahu yang ia tuju bukanlah diriku. Namun Kyuhyun menegaskan perkataaannya kembali.

“Yes, you are. Hyorin-ah..”

Tidak salah lagi, ia menyebutkan namaku. Aku hampir tidak percaya. Ini seperti mimpi. Dan belum sempat aku sadar, Kyuhyun sudah menghampiriku dan memegang tanganku.

“Maukah kau menjadi yeoja-chinguku?”, tanyanya kembali.

Secara tak sadar aku mengangguk tanda iya. Kyuhyun tersenyum, rona bahagia terlihat di wajahnya. Dan seluruh orang diruangan itu bertepuk tangan, walaupun ada beberapa diantara yeoja-yeoja yang menangis dan menggerutu. Aku tidak peduli. Kyuhyun pun memelukku. Dan menyatakan kepada semua orang bahwa mulai sekarang aku adalah yeoja-chingunya.

Dan ceritaku bersama Kyuhyun dimulai dari sekarang.

-END-

***

Akhirnya.... Walaupun sedikit tapi bisa jadi awal cerita untuk sekuelnya nanti...
Jangan lupa untuk memberikan komentarmu ya...
Gamsa..... ^____^

My Fanfic My Diary

Waaaaa...

Setelah sekian lama sering membaca fanfic, akhirnya kami putuskan buat bikin blog sendiri n nampilin fanfic buatan kami.
Mudah-mudahan nanti cerita-cerita yang kami bikin ngga jelek yaa.. hihi
Kalo udah baca fanfic-nya, boleh ninggalin jejak komen saran n kritik ya..
Asal jangan nge-bash n copy paste aja.. Okee ^^ 

Selamat berimajinasi..!