Author : Rei (@gyurei)
Lenght : Longshoot
Genre : Yaoi, ChanBaek Paired, Friendship, Romance
Main Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun
Part 1
Memang, namja lembut selalu
teraniaya oleh namja kasar.
Memang, namja manis selalu tidak
sama dengan namja urakan.
Tapi hanya dengan satu kata,
Cinta…
Mungkin mereka dapat bersatu.
Tapi apakah rasa itu akan hinggap
di hati mereka sedangkan mereka ini sangat besikeras menyatakan tidak menyukai
satu sama lain?
----
Seoul pagi ini.
Terlihat cerah ketika matahari
sudah naik sepenggalah. Ketika semua siswa masuk kelas untuk memulai pelajaran
mereka. Namja manis bernama Byun Baekhyun sudah siap dan duduk di mejanya yang
rapih.
Jam masuk sudah lewat lima belas
menit. Guru pun sudah berada di depan kelas. Dan tiba-tiba pintu kelas seperti
tertabrak sesuatu dengan sangat keras.
BRUK!
Seisi ruangan terlihat terkejut.
Hening…
Lalu sosok yang menabrak pintu
itu pun terlihat. Sangat kusut. Dengan bawah kemeja yang tampak keluar dari
celananya, tas gendong kanvas yang cukup besar dan sobek dibeberapa tempat.
Rambut coklat ikal yang mungkin tidak disisir pagi ini.
Oh, namja urakan ini namanya Park
Chanyeol.
“Jadi hari ini kau terlambat
lagi, Tuan Park?” ibu guru di depan sudah memasang wajah yang sangat sadis
seakan ingin memakan si namja urakan yang selalu terlambat masuk kelas ini.
“A….a…. Maaf aku terlambat lagi,
bu.”
“Simpan tasmu!”
“O..oh, terimakasih bu.”
Lalu namja urakan itu berjalan
kearah meja tempat duduknya.
Belum sempat ia duduk, ibu guru
didepan sudah kembali berteriak.
“Hei, Tuan Park! Siapa yang
menyuruhmu duduk? Saya hanya menyuruhmu untuk menyimpan tasmu, lalu kembali
kemari dan jalani hasil perbuatanmu.”
Seisi kelas mencoba menahan tawa
mereka. Mencoba tidak membuat suasana makin kacau. Dan mencoba untuk tidak
mencari masalah dengan si namja urakan itu nantinya.
Salah satu dari siswa dikelas
ini, seorang namja manis, hanya mencoba memperhatikan suasana di kelas ini. Ia
menerawang jauh dan membayangkan jika dirinya bersifat sama seperti si Tuan
Park ini. Ih, betapa malasnya ia harus bermasalah dengan guru, sekolah, bahkan
siswa lainnya hanya karena kelakuannya yang sangat…. Ah sudahlah. Namja manis
itu menyudahi lamunannya.
Dan sekarang si namja urakan
sudah berdiri di depan kelas dengan memegangi dua telinganya dan salah satu
kakinya diangkat selutut.
Selama jam pelajaran ia terus
seperti itu.
Bel istirahat sudah berbunyi.
Baekhyun, alias si namja manis
membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak berisi bekal makan siangnya hari
ini. Ia selalu membawa bekal dari rumahnya. Masakan kakak tercintanya, Byun Luhan,
namja manis lain.
Sebelum beranjak dari kelas, ia
melihat kearah belakang meja tempat duduknya. Si namja urakan masih meringis
karena tangan dan kakinya terasa sangat pegal akibat hukuman tadi.
Si namja urakan ternyata
menyadari kalau ia sedang diperhatikan. Tanpa membalas pandangan si namja manis
yang menoleh padanya ia pun bersuara.
“Ada masalah apa kau melihatku
seperti itu?”
Baekhyun sangat terkejut.
Tapi ia membalas pertanyaan
Chanyeol dengan senyuman malu-malu dan sedikit takut. Karena ia tahu ia baru
saja sudah membuat masalah dengan si namja urakan yang tak pernah mempunyai
teman ini.
Lalu Chanyeol pergi meninggalkan
kelas, juga meninggalkan Baekhyun. Namja manis ini menghela napas lega karena
ia tidak diperlakukan apapun oleh si namja urakan. Hampir saja.
-
-
-
-
“Hyung! Luhan hyung, apa kau sudah pulang?”
Teriak Baekhyun yang baru saja
sampai di rumahnya.
Teriakannya disahut oleh namja
cantik yang lebih tua darinya, kakaknya yang sama manis dengannya, Luhan.
“Aku sedang memasak di dapur.
Gantilah pakaianmu lalu cepat kemari. Kita makan bersama, ne!”
“Ne hyung!”
Dengan bergegas Baekhyun berlari
ke kamarnya. Ia meletakan tasnya di atas meja belajarnya. Ia membuka semua
pakaian kotor yang ia kenakan seharian penuh di sekolah lalu memasukannya ke
dalam keranjang laundry. Tak lupa ia pun mencuci muka, tangan dan kakinya. Ya,
namja manis ini memang selalu rapih, turunan dari kakaknya yang super rapih.
“Kali ini aku memasakan
jjangmyeon untukmu.”
“Aku pasti akan lahap
memakannya.”
“Makanlah, sambil mendengarkan
ceritaku hari ini di kampus ya.”
“Ne, ceritakanlah hyung.”
Panjang lebar Luhan menceritakan
pengalamannya hari ini di tempat kuliahnya. Ia mempunyai kekasih bernama Kim
Jongin. Ia menceritakan bahwa kekasihnya itu sangatlah urakan. Membuatnya kesal
hari ini karena kelakuannya yang benar-benar tidak ia sukai. Telat datang
ketika berjanjian.
Baekhyun jadi teringat si namja
urakan yang sangat terkenal disekolahnya itu.
“Hyung, disekolahku pun ada orang
seperti itu.”
“Tapi disatu sisi orang seperti
itu juga butuh perhatian lebih, karena ia tidak mempunyai banyak teman. Seperti
aku pada Jongin, walaupun memang sifatnya seperti itu, bukan berarti ia tidak
mempunyai sisi yang baik.”
Namja manis yang lebih tua
darinya itu tersenyum sambil berbicara nasehat seperti seorang ibu kepada anaknya.
“Ah, benar juga.”
Baekhyun jadi terpikir, namja itu
memang tidak pernah terlihat dekat dengan siapapun. Bahkan ditakuti oleh siswa
lain. Apa benar ia tidak mempunyai teman. Jika iya, betapa menyedihkan
hidupnya.
“Apakah harus ku coba untuk
mendekati dia, siapa tahu ia bisa menjadi teman yang baik.”
-
-
-
-
Pagi ini Chanyeol lagi-lagi terkena hukuman karena terlambat datang ke sekolah. Namun kali ini hukumannya berbeda. Ia harus berdiri di lapangan sampai waktu istirahat tiba.
Baekhyun yang tahu akan hal itu
makin saja merasa kasihan terhadap Chanyeol. Namun apakah bisa ia menolong
seseorang yang notabene selalu menampik pertolongan orang lain.
Mungkin bermusuhan dengan
Chanyeol lebih gampang daripada berteman dengannya.
Namja bertubuh tinggi menjulang
bagaikan tiang bendera itu tepat berdiri di tengah lapangan. Panas matahari
pagi terasa lebih panas dari panggangan bara api rasanya. Peluhnya mulai
menetes dari wajahnya yang sebenarnya tampan itu. ia menyipitkan matanya yang
silau menghadap sang sumber cahaya kehidupan.
Baekhyun mencoba menyapa namja
jangkung yang terlihat dehidrasi itu. Ia membawa sebotol air dingin
ditangannya.
Baekhyun menyodorkan botol itu
pada Chanyeol.
“Minumlah, kau pasti sangat
haus.”
“Perhatian sekali. Aku bisa beli
sendiri ke kantin. Lagipula waktu hukumanku telah selesai.”
“Sekali-kali terimalah, aku tidak
membutuhkan ucapan terimakasih kok.”
Baekhyun pun tersenyum, seraya
pergi meninggalkan botol itu dihadapan Chanyeol.
Namja jangkung itu hanya terdiam,
melihat aneh ke arah punggung namja manis yang makin lama makin menjauh. Lalu
dua bola matanya yang cokelat itu tertuju pada sebotol air dingin yang Baekhyun
tinggalkan.
“Aku rasa aku harus segera
meminumnya sebelum aku pingsan.”
-
-
-
-
Sesosok namja bertubuh mungil dengan senyumannya yang bagaikan malaikat itu terus saja menggerayangi pikiran Chanyeol malam ini. Mungkin karena selama ini memang tidak pernah ada seorang siswa pun yang peduli pada dirinya di sekolah.
Namun ia bertanya-tanya ada
maksud apakah dibelakang kebaikan namja bersuara halus memberinya sebotol air
penyelamat tadi itu? Memang sudah menjadi sifat, tuan urakan ini selalu saja
menyimpan kecurigaan terhadap berbagai hal.
Tidak salah jika yang lainnya
tidak ingin mendekat padanya. Lengkap sudah sifat buruk yang Chanyeol punya.
Tapi kenapa namja kurus itu
berani mencoba untuk mendekatinya jika tidak ada maksud lain.
Disisi yang lain, kamar yang
berbeda, tentu rumah yang berbeda pula. Si namja manis tengah asyik dengan
pikirannya yang sedang berjalan-jalan malam ini.
Mengingat apa yang terjadi tadi
di sekolah, membuat Baekhyun ini sangat ingin menertawakan dirinya sendiri.
Ada apa ini?
Ia tidak seperti biasanya yang
takut terhadap seseorang yang kasar. Tapi kali ini ia berani mendekati Chanyeol
dengan senyum mautnya itu.
Namja manis ini selalu takut
terhadap siapapun. Bahkan temannya pun tak banyak, karena ia sungguh pendiam.
Oh iya, apa bedanya dengan si
namja urakan? Ia juga tidak punya banyak teman karena perangainya yang kasar
itu.
Baekhyun pun tertawa sendiri.
“Untuk apa aku peduli dengan
orang lain sedangkan aku sendiri mempunyai nasib yang tidak kalah buruk dari
dirinya?”
Yang membedakannya mungkin dari
perilaku guru-guru saja. Baekhyun adalah namja pintar yang selalu mendapat peringkat
nomor satu. Selalu diperhatikan oleh guru-guru karena ketekunannya dalam
belajar. Saking rajinnya ia sampai tidak mempunyai waktu yang banyak untuk
bermain bersama teman-temannya.
Dan perilaku guru-guru terhadap
Chanyeol berbeda seratus delapan puluh derajat. Chanyeol yang populer karena
kenakalannya selalu menjadi santapan yang pas bagi guru-guru killer untuk
menghukumnya. Ia sebenarnya namja yang pintar, hanya saja ia begitu sangat
malas.
“Baiklah, nasib kita sama Tuan
Urakan.”
Gumam Baekhyun seraya menutup
mata cemerlangnya yang lelah untuk menemui mimpi indahnya malam ini.
-
-
-
-
Sekolah yang sama. Kelas yang sama. Dan pemandangan yang sama hampir setiap pagi. Lagi-lagi si tuan urakan datang terlambat dan kena hukuman.
Kali ini berbeda lagi hukumannya.
Chanyeol harus menyalin buku sepuluh halaman penuh ke dalam buku catatanya.
Tentu menggunakan tangan. Juga ballpoint. Tak terbayangkan betapa pegalnya
tangan ketika selesai menyalin nanti.
Selama pelajaran berlangsung
namja berjari tangan panjang itu dengan serius menyalin kata demi kata. Dan
namja berjari lentik alias Baekhyun sesekali memandangnya sekilas disela-sela
ia menyalin apa yang guru tulis di papan tulis.
Walaupun Chanyeol terlihat sibuk
menyalin, sebenarnya ia tahu keberadaan pasang mata bening milik Baekhyun yang
sesekali mengarah padanya. Tapi seperti biasa tanpa ekspresi ia mengacuhkan
tatapan tersebut. Beruntunglah bagi Baekhyun yang mengira perbuatannya itu
tidak diketahui si tuan urakan.
Pelajaran selesai. Chanyeol pun
selesai menyalin. Dan tampak lega walau menahan sakit yang hinggap
dijari-jarinya yang kaku.
Pertanyaan hinggap dipikiran
Baekhyun, apakah benar sosok yang urakan ini mempunyai sisi baik?
Lalu Chanyeol meninggalkan ruang
kelas. Ketika melewati meja Baekhyun, dengan singkat terjadi pertemuan dua
pasang mata tidak sengaja. Chanyeol menanggapinya dengan tatapan lurusnya. Dan
Baekhyun hanya menatapnya polos.
Hari ini Baekhyun tidak membawa
bekal seperti biasa karena Luhan, kakaknya yang tak kalah manis darinya itu
tadi pagi terlihat tidak enak badan dan masih melanjutkan tidurnya. Sedikit
khawatir, Baekhyun pun menelepon kakak tercintanya itu.
“Hyung, kau masih rebahan di
kamarmu?”
“Ne, Baekhyun. Tapi jangan
khawatir, ada Jongin hyung disini.”
“Oh, syukurlah kalau begitu.”
“Ya sudah, teruskan kegiatanmu.”
“Ne, hyung.”
Baekhyun menutup telepon.
Kakinya mulai melangkah keluar
kelas. Ia menuju kantin karena perut rampingnya kini sudah memanggil-manggil
ingin segera dimasuki makanan.
Dan apa yang Baekhyun lihat.
Sesosok punggung lebar dan tegap tengah duduk sendirian, memakan makanan yang
sudah ia pesan dengan lahapnya. Tanpa aturan. Ya, siapa lagi kalau bukan si
namja kasar pemiliknya.
Setelah Baekhyun memesan makanan,
ia membawanya ke arah tempat duduk Chanyeol. Baekhyun duduk tepat di meja
seberang meja yang ditempati Chanyeol.
Tanpa terkira datanglah
segerombolan siswa. Mereka terkenal dengan genk-nya yang sering membuat ulah.
Kali ini mereka mencoba mengganggu Baekhyun.
Ketua dari genk itu bernama Wu
Yifan.
-----
Baru sampe sini nih ceritanya... kira2 bagus gak kalo dilanjutin? Pengen bikin cerita ChanBaek yg happy ending nih... xD
BalasHapusannyeong~ byunchan in the house, yo !! *plak* /nggak penting banget ya gue/ *abaikan*
BalasHapusceritanya bagus chingu ^^
Aku suka temanya, bad and good guy, nyahahaha XD
Apapun asal chanbaek aku mah suka suka aja.. Hehe
Apalagi itu wupan jadi ketua genk brandalan, HAHAHA COCOK BANGET XD
Dilanjut ya chingu~ FIGHTING !!!
okeh, cukup sekian..
byunchan pamiiiiittt . . . . . XD
Oalah chanbaek disini kepribadian nya terbalik yak XDXD
BalasHapusYeol urakan , baek kalem wkwks
Jodoh ini jodoh XDXD
Seru ni , aduh sok2n si naga mau godain baek ! Ada yeol woi ώªκªκªκªκª =))ώªκªκªκªκª=)) ώªκªκªκª
@nyonyafishy XD
Owh jd chanyeol itu urakan trus baekhyun nya kalem ?
BalasHapusSuka suka sm nih ff :-D
terkadang cinta itu memang menyatukan dua anak manusia yg bertolak belakang sifatnya *cielah bhasa gue*
suka sm krakternya baekhyun dsini, dia pendiam tp dia mau mencoba brteman sm preman sekolah (?)..
Kadang anak yg urakan itu punya sisi baiknya jg lho, blm tntu anak urakan itu smw pd g pnya hati
malah kdang yg keliatannya ramah, baik, menyimpan sesuatu yg busuk #lha
ff nya suka ahh
dilanjut yah :-)