Rabu, 12 Juni 2013

[FanFic] Don't Go

Author : Rei (@gyurei)
Lenght : Longshoot
Genre : Yaoi, ChanBaek Paired, Friendship, Romance
Main Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun


Part 1



Memang, namja lembut selalu teraniaya oleh namja kasar.
Memang, namja manis selalu tidak sama dengan namja urakan.
Tapi hanya dengan satu kata,
Cinta…
Mungkin mereka dapat bersatu.
Tapi apakah rasa itu akan hinggap di hati mereka sedangkan mereka ini sangat besikeras menyatakan tidak menyukai satu sama lain?

----




Seoul pagi ini.

Terlihat cerah ketika matahari sudah naik sepenggalah. Ketika semua siswa masuk kelas untuk memulai pelajaran mereka. Namja manis bernama Byun Baekhyun sudah siap dan duduk di mejanya yang rapih.

Jam masuk sudah lewat lima belas menit. Guru pun sudah berada di depan kelas. Dan tiba-tiba pintu kelas seperti tertabrak sesuatu dengan sangat keras.


BRUK!


Seisi ruangan terlihat terkejut. Hening…

Lalu sosok yang menabrak pintu itu pun terlihat. Sangat kusut. Dengan bawah kemeja yang tampak keluar dari celananya, tas gendong kanvas yang cukup besar dan sobek dibeberapa tempat. Rambut coklat ikal yang mungkin tidak disisir pagi ini.


Oh, namja urakan ini namanya Park Chanyeol.


“Jadi hari ini kau terlambat lagi, Tuan Park?” ibu guru di depan sudah memasang wajah yang sangat sadis seakan ingin memakan si namja urakan yang selalu terlambat masuk kelas ini.

“A….a…. Maaf aku terlambat lagi, bu.”

“Simpan tasmu!”

“O..oh, terimakasih bu.”


Lalu namja urakan itu berjalan kearah meja tempat duduknya.

Belum sempat ia duduk, ibu guru didepan sudah kembali berteriak.


“Hei, Tuan Park! Siapa yang menyuruhmu duduk? Saya hanya menyuruhmu untuk menyimpan tasmu, lalu kembali kemari dan jalani hasil perbuatanmu.”


Seisi kelas mencoba menahan tawa mereka. Mencoba tidak membuat suasana makin kacau. Dan mencoba untuk tidak mencari masalah dengan si namja urakan itu nantinya.

Salah satu dari siswa dikelas ini, seorang namja manis, hanya mencoba memperhatikan suasana di kelas ini. Ia menerawang jauh dan membayangkan jika dirinya bersifat sama seperti si Tuan Park ini. Ih, betapa malasnya ia harus bermasalah dengan guru, sekolah, bahkan siswa lainnya hanya karena kelakuannya yang sangat…. Ah sudahlah. Namja manis itu menyudahi lamunannya.

Dan sekarang si namja urakan sudah berdiri di depan kelas dengan memegangi dua telinganya dan salah satu kakinya diangkat selutut.

Selama jam pelajaran ia terus seperti itu.



Bel istirahat sudah berbunyi.

Baekhyun, alias si namja manis membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak berisi bekal makan siangnya hari ini. Ia selalu membawa bekal dari rumahnya. Masakan kakak tercintanya, Byun Luhan, namja manis lain.

Sebelum beranjak dari kelas, ia melihat kearah belakang meja tempat duduknya. Si namja urakan masih meringis karena tangan dan kakinya terasa sangat pegal akibat hukuman tadi.

Si namja urakan ternyata menyadari kalau ia sedang diperhatikan. Tanpa membalas pandangan si namja manis yang menoleh padanya ia pun bersuara.

“Ada masalah apa kau melihatku seperti itu?”

Baekhyun sangat terkejut.

Tapi ia membalas pertanyaan Chanyeol dengan senyuman malu-malu dan sedikit takut. Karena ia tahu ia baru saja sudah membuat masalah dengan si namja urakan yang tak pernah mempunyai teman ini.

Lalu Chanyeol pergi meninggalkan kelas, juga meninggalkan Baekhyun. Namja manis ini menghela napas lega karena ia tidak diperlakukan apapun oleh si namja urakan. Hampir saja.


-
-
-
-


“Hyung! Luhan hyung, apa kau sudah pulang?”

Teriak Baekhyun yang baru saja sampai di rumahnya.

Teriakannya disahut oleh namja cantik yang lebih tua darinya, kakaknya yang sama manis dengannya, Luhan.

“Aku sedang memasak di dapur. Gantilah pakaianmu lalu cepat kemari. Kita makan bersama, ne!”

“Ne hyung!”

Dengan bergegas Baekhyun berlari ke kamarnya. Ia meletakan tasnya di atas meja belajarnya. Ia membuka semua pakaian kotor yang ia kenakan seharian penuh di sekolah lalu memasukannya ke dalam keranjang laundry. Tak lupa ia pun mencuci muka, tangan dan kakinya. Ya, namja manis ini memang selalu rapih, turunan dari kakaknya yang super rapih.

“Kali ini aku memasakan jjangmyeon untukmu.”

“Aku pasti akan lahap memakannya.”

“Makanlah, sambil mendengarkan ceritaku hari ini di kampus ya.”

“Ne, ceritakanlah hyung.”

Panjang lebar Luhan menceritakan pengalamannya hari ini di tempat kuliahnya. Ia mempunyai kekasih bernama Kim Jongin. Ia menceritakan bahwa kekasihnya itu sangatlah urakan. Membuatnya kesal hari ini karena kelakuannya yang benar-benar tidak ia sukai. Telat datang ketika berjanjian.

Baekhyun jadi teringat si namja urakan yang sangat terkenal disekolahnya itu.

“Hyung, disekolahku pun ada orang seperti itu.”

“Tapi disatu sisi orang seperti itu juga butuh perhatian lebih, karena ia tidak mempunyai banyak teman. Seperti aku pada Jongin, walaupun memang sifatnya seperti itu, bukan berarti ia tidak mempunyai sisi yang baik.”

Namja manis yang lebih tua darinya itu tersenyum sambil berbicara nasehat seperti seorang ibu kepada anaknya.

“Ah, benar juga.”

Baekhyun jadi terpikir, namja itu memang tidak pernah terlihat dekat dengan siapapun. Bahkan ditakuti oleh siswa lain. Apa benar ia tidak mempunyai teman. Jika iya, betapa menyedihkan hidupnya.

“Apakah harus ku coba untuk mendekati dia, siapa tahu ia bisa menjadi teman yang baik.”


-
-
-
-


Pagi ini Chanyeol lagi-lagi terkena hukuman karena terlambat datang ke sekolah. Namun kali ini hukumannya berbeda. Ia harus berdiri di lapangan sampai waktu istirahat tiba.

Baekhyun yang tahu akan hal itu makin saja merasa kasihan terhadap Chanyeol. Namun apakah bisa ia menolong seseorang yang notabene selalu menampik pertolongan orang lain.

Mungkin bermusuhan dengan Chanyeol lebih gampang daripada berteman dengannya.

Namja bertubuh tinggi menjulang bagaikan tiang bendera itu tepat berdiri di tengah lapangan. Panas matahari pagi terasa lebih panas dari panggangan bara api rasanya. Peluhnya mulai menetes dari wajahnya yang sebenarnya tampan itu. ia menyipitkan matanya yang silau menghadap sang sumber cahaya kehidupan.

Baekhyun mencoba menyapa namja jangkung yang terlihat dehidrasi itu. Ia membawa sebotol air dingin ditangannya.

Baekhyun menyodorkan botol itu pada Chanyeol.

“Minumlah, kau pasti sangat haus.”

“Perhatian sekali. Aku bisa beli sendiri ke kantin. Lagipula waktu hukumanku telah selesai.”

“Sekali-kali terimalah, aku tidak membutuhkan ucapan terimakasih kok.”

Baekhyun pun tersenyum, seraya pergi meninggalkan botol itu dihadapan Chanyeol.

Namja jangkung itu hanya terdiam, melihat aneh ke arah punggung namja manis yang makin lama makin menjauh. Lalu dua bola matanya yang cokelat itu tertuju pada sebotol air dingin yang Baekhyun tinggalkan.

“Aku rasa aku harus segera meminumnya sebelum aku pingsan.”


-
-
-
-


Sesosok namja bertubuh mungil dengan senyumannya yang bagaikan malaikat itu terus saja menggerayangi pikiran Chanyeol malam ini. Mungkin karena selama ini memang tidak pernah ada seorang siswa pun yang peduli pada dirinya di sekolah.

Namun ia bertanya-tanya ada maksud apakah dibelakang kebaikan namja bersuara halus memberinya sebotol air penyelamat tadi itu? Memang sudah menjadi sifat, tuan urakan ini selalu saja menyimpan kecurigaan terhadap berbagai hal.

Tidak salah jika yang lainnya tidak ingin mendekat padanya. Lengkap sudah sifat buruk yang Chanyeol punya.

Tapi kenapa namja kurus itu berani mencoba untuk mendekatinya jika tidak ada maksud lain.

Disisi yang lain, kamar yang berbeda, tentu rumah yang berbeda pula. Si namja manis tengah asyik dengan pikirannya yang sedang berjalan-jalan malam ini.

Mengingat apa yang terjadi tadi di sekolah, membuat Baekhyun ini sangat ingin menertawakan dirinya sendiri.

Ada apa ini?

Ia tidak seperti biasanya yang takut terhadap seseorang yang kasar. Tapi kali ini ia berani mendekati Chanyeol dengan senyum mautnya itu.

Namja manis ini selalu takut terhadap siapapun. Bahkan temannya pun tak banyak, karena ia sungguh pendiam.

Oh iya, apa bedanya dengan si namja urakan? Ia juga tidak punya banyak teman karena perangainya yang kasar itu.

Baekhyun pun tertawa sendiri.

“Untuk apa aku peduli dengan orang lain sedangkan aku sendiri mempunyai nasib yang tidak kalah buruk dari dirinya?”

Yang membedakannya mungkin dari perilaku guru-guru saja. Baekhyun adalah namja pintar yang selalu mendapat peringkat nomor satu. Selalu diperhatikan oleh guru-guru karena ketekunannya dalam belajar. Saking rajinnya ia sampai tidak mempunyai waktu yang banyak untuk bermain bersama teman-temannya.

Dan perilaku guru-guru terhadap Chanyeol berbeda seratus delapan puluh derajat. Chanyeol yang populer karena kenakalannya selalu menjadi santapan yang pas bagi guru-guru killer untuk menghukumnya. Ia sebenarnya namja yang pintar, hanya saja ia begitu sangat malas.

“Baiklah, nasib kita sama Tuan Urakan.”

Gumam Baekhyun seraya menutup mata cemerlangnya yang lelah untuk menemui mimpi indahnya malam ini.


-
-
-
-


Sekolah yang sama. Kelas yang sama. Dan pemandangan yang sama hampir setiap pagi. Lagi-lagi si tuan urakan datang terlambat dan kena hukuman.

Kali ini berbeda lagi hukumannya. Chanyeol harus menyalin buku sepuluh halaman penuh ke dalam buku catatanya. Tentu menggunakan tangan. Juga ballpoint. Tak terbayangkan betapa pegalnya tangan ketika selesai menyalin nanti.

Selama pelajaran berlangsung namja berjari tangan panjang itu dengan serius menyalin kata demi kata. Dan namja berjari lentik alias Baekhyun sesekali memandangnya sekilas disela-sela ia menyalin apa yang guru tulis di papan tulis.

Walaupun Chanyeol terlihat sibuk menyalin, sebenarnya ia tahu keberadaan pasang mata bening milik Baekhyun yang sesekali mengarah padanya. Tapi seperti biasa tanpa ekspresi ia mengacuhkan tatapan tersebut. Beruntunglah bagi Baekhyun yang mengira perbuatannya itu tidak diketahui si tuan urakan.

Pelajaran selesai. Chanyeol pun selesai menyalin. Dan tampak lega walau menahan sakit yang hinggap dijari-jarinya yang kaku.

Pertanyaan hinggap dipikiran Baekhyun, apakah benar sosok yang urakan ini mempunyai sisi baik?

Lalu Chanyeol meninggalkan ruang kelas. Ketika melewati meja Baekhyun, dengan singkat terjadi pertemuan dua pasang mata tidak sengaja. Chanyeol menanggapinya dengan tatapan lurusnya. Dan Baekhyun hanya menatapnya polos.

Hari ini Baekhyun tidak membawa bekal seperti biasa karena Luhan, kakaknya yang tak kalah manis darinya itu tadi pagi terlihat tidak enak badan dan masih melanjutkan tidurnya. Sedikit khawatir, Baekhyun pun menelepon kakak tercintanya itu.

“Hyung, kau masih rebahan di kamarmu?”

“Ne, Baekhyun. Tapi jangan khawatir, ada Jongin hyung disini.”

“Oh, syukurlah kalau begitu.”

“Ya sudah, teruskan kegiatanmu.”

“Ne, hyung.”

Baekhyun menutup telepon.


Kakinya mulai melangkah keluar kelas. Ia menuju kantin karena perut rampingnya kini sudah memanggil-manggil ingin segera dimasuki makanan.

Dan apa yang Baekhyun lihat. Sesosok punggung lebar dan tegap tengah duduk sendirian, memakan makanan yang sudah ia pesan dengan lahapnya. Tanpa aturan. Ya, siapa lagi kalau bukan si namja kasar pemiliknya.

Setelah Baekhyun memesan makanan, ia membawanya ke arah tempat duduk Chanyeol. Baekhyun duduk tepat di meja seberang meja yang ditempati Chanyeol.

Tanpa terkira datanglah segerombolan siswa. Mereka terkenal dengan genk-nya yang sering membuat ulah. Kali ini mereka mencoba mengganggu Baekhyun.


Ketua dari genk itu bernama Wu Yifan.


-----

4 komentar:

  1. Baru sampe sini nih ceritanya... kira2 bagus gak kalo dilanjutin? Pengen bikin cerita ChanBaek yg happy ending nih... xD

    BalasHapus
  2. annyeong~ byunchan in the house, yo !! *plak* /nggak penting banget ya gue/ *abaikan*


    ceritanya bagus chingu ^^
    Aku suka temanya, bad and good guy, nyahahaha XD
    Apapun asal chanbaek aku mah suka suka aja.. Hehe
    Apalagi itu wupan jadi ketua genk brandalan, HAHAHA COCOK BANGET XD


    Dilanjut ya chingu~ FIGHTING !!!

    okeh, cukup sekian..
    byunchan pamiiiiittt . . . . . XD

    BalasHapus
  3. Oalah chanbaek disini kepribadian nya terbalik yak XDXD
    Yeol urakan , baek kalem wkwks
    Jodoh ini jodoh XDXD

    Seru ni , aduh sok2n si naga mau godain baek ! Ada yeol woi ώªκªκªκªκª =))ώªκªκªκªκª=)) ώªκªκªκª

    @nyonyafishy XD

    BalasHapus
  4. Owh jd chanyeol itu urakan trus baekhyun nya kalem ?
    Suka suka sm nih ff :-D
    terkadang cinta itu memang menyatukan dua anak manusia yg bertolak belakang sifatnya *cielah bhasa gue*

    suka sm krakternya baekhyun dsini, dia pendiam tp dia mau mencoba brteman sm preman sekolah (?)..
    Kadang anak yg urakan itu punya sisi baiknya jg lho, blm tntu anak urakan itu smw pd g pnya hati
    malah kdang yg keliatannya ramah, baik, menyimpan sesuatu yg busuk #lha

    ff nya suka ahh
    dilanjut yah :-)

    BalasHapus