Author : @gyurei
Length : Longshoot
Genre : YAOI, ChanBaek Paired, Friendship, Romance
Main Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun
Part 3
Tubuh mungilnya terlihat lemas
terbaring di ranjang ruang UKS. Wajahnya agak basah. Seseorang sepertinya
mengusapkan tissue basah ke wajahnya yang sebelumnya penuh coretan. Namja manis
ini pun membuka matanya perlahan. Tidak ada siapa-siapa diruangan ini.
“Aku ini, kenapa ya? Kenapa bisa
berada disini?”
Sejenak matanya berkeliling
melihat seluruh ruang UKS. Yang terlihat hanya petugas UKS saja yang berada
diruangan itu.
“Kepalaku berat…”
“Ah, kau sudah bangun?”
“Oh, iya…”
“Kamu tadi pingsan. Seseorang
membawamu kesini. Sekarang apa yang kau rasa? Masih ada yang sakit?”
“A.. aniyo. Hanya kepalaku
sedikit berat. Aku akan masuk kelas sekarang.”
“Hati-hatilah.”
“Ne.. Gamsahamnida.”
Ruang kelas telah sepi, karena
ini jam istirahat. Ternyata namja manis itu cukup lama tertidur di ruang UKS.
Sambil menenteng tas ranselnya ia berjalan menuju meja tempat duduknya. Ia pun
duduk. Lalu kedua tangannya ditangkupkan diatas meja, menjadi alas kepalanya
yang sekarang tidurkan.
Tiba-tiba terdengar suara langkah
kaki menuju ruang kelas itu. Makin lama makin mendekat. Namun Namja manis ini
tidak menghiraukannya. Sampai sesuatu benda yang hangat menyentuh lengannya.
“Makanlah!”
Tiba-tiba Chanyeol menyodorkan
roti isi. Dengan terkejut si namja manis ini mendongakan kepalanya. Wajahnya
yang masih sedikit pucat benar-benar tidak mengeluarkan sepatah kata pun dan
hanya matanya yang bergerak.
“Kau pasti belum makan kan?
Sampai-sampai kau pingsan tadi.”
“Sebenarnya aku tidak pernah
melewatkan sarapan pagi.”
“… Aku tahu. Wu Yifan kan?”
“…”
“Kau ini terlihat lemah.”
“Memang benar aku ini lemah.”
Lalu Baekhyun beranjak dari
mejanya dan keluar kelas meninggalkan Chanyeol.
“Eoh, apa-apaan ini? Baru saja
aku berniat akan membantumu, si lemah.”
Baekhyun yang sudah cukup jauh
dari ruang kelas tentu saja tidak mendengar kekesalan Chanyeol. Chanyeol merasa
mendapatkan karma. Biasanya ia yang sering menampik pertolongan atau bantuan
dari orang lain, namun kali ini kebalikannya.
Baekhyun melangkahkan kakinya
kearah taman. Kepalanya benar-benar penat sekarang. Ia tersinggung atas
perkataan Chanyeol yang menyebutnya si lemah. Ya, si lemah.
“Aku ini memang lemah, kan?”
Namja manis ini bergumam pada
dirinya sendiri.
Chanyeol berusaha untuk mencari
si namja manis berada. Ia mulai khawatir, kalau-kalau Baekhyun bertemu dengan
genk Wu Yifan lagi. Tak lama setelah berkeliling di sekitar sekolah Chanyeol
pun menemukan sosok yang dicarinya itu. Tapi ia hanya memperhatikannya dari
jauh.
“Mungkin perkataanku tadi
menyakiti hatinya…”
Kali ini Chanyeol menyadari sifat
kasarnya.
“Baekhyun… Walaupun aku tahu
sebenarnya kau tidak lemah, tapi aku akan mengawasimu.”
-
-
-
-
Perjalanan pulang sekolah kali
ini menjadi perjalanan yang mendebarkan bagi si namja manis. Dengan
tergesa-gesa ia keluar dari ruang kelas, lalu cepat-cepat ia langkahkan kaki
selebarnya, setengah berlari. Ia sebenarnya tidak takut terhadap genk Yifan,
hanya saja ia tidak ingin pulang dalam keadaan yang tidak wajar. Ia tidak ingin
kakaknya mengetahuinya.
Chanyeol yang mengetahui Baekhyun
pulang dengan tergesa-gesa segera mengikutinya dari belakang. Tentunya tanpa
sepengetahuan Baekhyun.
Namun ditengah jalan, Baekhyun
mulai menyadari kalau ia diikuti seseorang. Ia mempercepat langkahnya, yang
tadinya berjalan cepat menjadi berlari. Ia kira genk Yifan yang mengikutinya.
Padahal sebenarnya adalah si tuan urakan yang mencoba menolongnya walaupun
ditolak mentah-mentah.
Baekhyun pun berlari. Ia
menyebrang jalan. Dan tanpa ia sadari sebuah mobil melaju cukup cepat
kearahnya. Chanyeol yang mengetahui hal tersebut secara refleks memanggil nama
si namja manis tersebut lalu berlari sekuat tenaga, mencoba bertarung dengan
waktu untuk menyelamatkan Baekhyun. Baekhyun yang terkejut lalu menghentikan
langkahnya dan seketika tangannya ditarik, tubuh mungilnya masuk kedalam
dekapan tubuh yang lebih besar darinya.
CKIIIITTT!!! BRAKKKK!!!
Keduanya kini tertidur di tengah
jalan. Chanyeol masih mendekap Baekhyun, juga menindihnya akibat tenaganya saat
mendorong namja manis ini dari tengah jalan. Baekhyun sangat terkejut atas
kejadian ini, ia masih menunjukkan wajah kagetnya.
“Be.. Berat…”
“A…h, mianhae.”
Chanyeol segera bangkit menyadari
tubuhnya yang berat menindih Baekhyun yang notabene lebih kurus darinya. Lalu
suara teriakan mengagetkan mereka berdua yang masih tidak sadar baru saja
selamat dari kecelakaan.
“Hei! Kalau mau menyebrang jalan
itu lihat kanan kiri dahulu!”
Seorang paman mengeluarkan
kepalanya dari kaca mobil. Sebuah tong sampah tergeletak hancur di depan
mobilnya.
“Bagaimana kalau aku menabrak
kalian, eoh!?”
“Jeongmal mianhamnida, ahjusshi.”
Chanyeol berdiri lalu
membungkukkan badannya sembilan puluh derajat ke hadapan paman tersebut. Lalu
paman itu kembali melajukan mobilnya.
Sedetik saja Chanyeol telat
menarik lengan Baekhyun, pasti mereka berdua sekarang sudah berada di isntalasi
gawat darurat rumah sakit.
“K.. Kau, menyelamatkanku? Wae?”
Baekhyun yang mulai tenang
memulai pembicaraan. Setelah kejadian, mereka berdua duduk sejenak di sebuah
bangku tak jauh dari tempat tadi.
“Lalu haruskah aku diam melihatmu
hampir saja menyapa maut?”
“…”
“…”
Dua-duanya kini benar-benar tidak
tahu harus berbicara apa. Masih shock atas kejadian yang baru saja mereka
lewati. Baekhyun menatap kearah Chanyeol yang kini wajahnya mengerut karena
kebodohan si namja manis yang hampir saja membuat mereka mati sia-sia.
“Apakah ada luka? Coba aku lihat
tanganmu…”
Baekhyun bertanya pada Chanyeol,
seraya menarik lengannya yang terlihat merah lebam dan lecet.
“Sudahlah, aku tidak apa-apa. Kau
sendiri, apakah ada yang terluka?”
Baekhyun tidak menjawab. Ia
mengeluarkan botol air minum, sapu tangan dan beberapa plester dari dalam
tasnya. Ia menuangkan air dari dalam botolnya ke saputangan. Lalu
mengusapkannya ke tangan Chanyeol yang terdapat luka. Setelah itu lukanya ia
tutupi dengan plester.
Chanyeol hanya menatap Baekhyun
ketika namja manis ini dengan telaten mengobati lukanya.
“Terimakasih.”
“Baru kali ini kau ucap
terimakasih? Biasanya kau ini kan orang yang tidak pernah mau ditolong oleh
orang lain. Selalu menolak.”
“Aku hanya mengucapkan
terimakasih terhadap orang yang tulus.”
“Ah, aku tidak mengerti maksudmu.
Tapi yang pasti, jeongmal gomawo, kau sudah menyelamatkanku lagi.”
“Makanya, jadi orang itu jangan
lemah. Dan jangan ceroboh.”
“Aku, tidak lemah. Hanya saja,
aku hanya menghindar. Aku tidak ingin menyusahkan kakakku jika saja aku tadi
telat pulang sekolah dan tertangkap lagi oleh genk Yifan.”
“Memangnya kenapa?”
Baekhyun pun beranjak. Berjalan
dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang kedalam kenangannya beberapa tahun
lalu. Chanyeol melihatnya dari belakang. Ia biarkan Baekhyun berjalan
didepannya. Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai di depan rumah
Baekhyun.
Baekhyun menoleh ke belakang.
“Eh? Daritadi kau mengikutiku,
Chanyeol?”
“Jadi kau tidak menyadarinya?
Daripada nanti aku mendapatimu menyapa kematian lagi lebih baik aku mengikuti
dan mengawasimu. Kukira kau sengaja berjalan didepanku.”
“Omo… Seharusnya kau pulang saja
tadi. Tapi ya sudah, terimakasih atas perhatianmu. Sampai jumpa.”
Setelah melambaikan tangannya
Baekhyun pun berlari masuk ke dalam rumahnya.
“Eoh? Jinjja! Tidakkah mengajakku
mampir dulu?”
Chanyeol mempoutkan pipinya.
***
Mianhae,,,,
Part 3 ini dikit banget. Karena sibuk kerja (so sibuk) jadi belom sempet melulu nerusin ni fanfic.
Tapi yang penting bakalan diterusin kok.
Makasih buat yang udah baca dan comment, tetep tungguin fanfic ini sampe beres ya.. Jeongmal gomawo.
^_______________^
annyeong~ *lambai lambai ala miss universe* :3
BalasHapusSaya datang mau kasih comment yaa...
Berhubung saya sudah baca. Jadi saya merasa wajib untuk comment (tolong contoh saya ya para silent reader) -___-
Ehem, Baek ama Chan udah mulai deket nih yeee, ciyeee..... Lanjutin dong, romance-nya belom ada nih.. Umumumu :3
Padahal kan pengen liat Chan ama Baek lovey dovey-an.. Hahaha XD
Part ini pendek bener ahh, jadi bingung mau comment apa..
Yang pasti tetep persatukan ChanBaek yaaa.... Harus. *maksa*
Iya nih dikit..mianhae..
Hapusdoakan part slanjutnya panjang #aamiin
tenang chanbaek romantis mungkin d part slanjutnya.. harap sabar xD kkkkk
makasi uda comment..
fanfic ini g berarti tanpa commenan mu sekalian... :*
Lanjutin kak.. penasaran nih
BalasHapusKeren ceritanya wkwk