Judul :
Every Heart
Tag :
Lee Hyori (OC), Park Chanyeol, Lee Junmyeon, Do Kyungsoo, Kim Jongin, Byun
Baekhyun, Oh Sehun
Genre :
Romantic
Rated : 13+
-Sinopsis-
Namaku Lee Hyori. Aku mempunyai banyak kisah cinta.
Walaupun sering gonta-ganti pacar, tapi di dalam hatiku tetap ada dirinya.
Semanis apapun cerita cintaku dengan yang lain, lebih terasa manis ketika
dengan dirinya. Tapi kenapa dia selalu pergi menjauh. Lalu kembali. Lalu
menjauh lagi. Apakah kita akan menyatu suatu saat nanti?
Part 1 – “Mianhae”
***
Namanya Lee Hyori. Gadis manis dengan senyum yang
manis. Tipe gadis yang sangat diinginkan oleh laki-laki manapun di sekolah ini.
Ia cantik, pintar dan selalu mendapatkan prestasi di bidang akademis maupun non-akademis.
Ia selali mendapatkan peringkat pertama di kelas. Ia juga selalu menjuarai lomba
menari tradisional mewakili sekolahnya. Ia sangat populer. Sampai setiap cerita
cintanya pun selalu diketahui semua siswa. Kali ini ia mendapatkan pernyataan
cinta dari salah satu siswa tertampan di sekolah, Kim Jongin.
“Hyori-ah, kau memilih yang mana?”
Jongin menyodorkan kedua tangannya yang masing-masing
memegang sebuah benda. Tangan kanan memegang kalung berliontin bunga, tangan
kiri memegang origami pesawat. Yang artinya jika Hyori memilih tangan kanan
berarti ia menerima pernyataan cinta Jongin dan sebaliknya jika ia memilih
tangan kiri berarti menolak Jongin.
Terdengar semua siswa-siswa yang melihat adegan ini
berteriak.
“Ayo terima..!”
“Hyori, terima saja!”
“Semangat Jongin, kamu pasti diterima..!”
Hyori selama ini pun tahu Jongin menyukainya semenjak
semester lalu. Ia masih terlihat berpikir, sembari tersenyum. Teman-temannya
memberi dukungan.
“Hyori-ah, terima saja. Jongin kan baik. Tampan
juga.”
“Iya Hyori-ah…”
“Baiklah teman-teman.”
Akhirnya Hyori mulai bersuara.
“Bagaimana Hyori-ah, kamu mau memilih yang mana?
Kuharap pilihanmu bisa membuatku bahagia hari ini.”
Jelas Jongin, terlihat berdebar-debar dan tersenyum
malu. Lalu Hyori mulai memilih.
“Aku memilih ini.”
Hyori memegang tangan kanan Jongin. Jongin pun
tersenyum lebar.
“Terimakasih Hyori-ah.”
Jawab Jongin, lalu ia menarik Hyori kedalam
pelukannya.
Setelah itu ia memasangkan kalung berliontin bunga
tadi ke leher Hyori. Mereka berdua pun tersenyum. Semua orang yang
menyaksikannya bertepuk tangan dan bersorak. Hari-hari Lee Hyori dimulai
bersama Kim Jongin.
-
-
“Selamat pagi chagi, ini untukmu.”
Jongin menyodorkan segelas jus apel yang baru ia beli
di kantin sekolah.
“Gomawo. Aku juga membawa sesuatu untukmu. Ini,
makanlah.”
Hyori membawa dua buah kotak makan siang hari ini.
“Ini kubuat khusus untukmu. Mianhae kalo tidak enak.”
“Wah, sebelum berangkat sekolah kamu masih sempat
untuk membuatkanku makan siang? Gomawo chagiya… Ini pasti enak.”
“Makanlah.”
“Hmmm, enak sekali. Aku suka.”
Tiga bulan pun berlalu. Sudah tiga bulan pula Hyori
dan Jongin menjadi sepasang kekasih. Mereka terlihat harmonis. Sampai-sampai
membuat iri orang-orang yang meilhatnya.
Akhir minggu ini Jongin mengajak Hyori untuk pergi ke
taman hiburan.
“Akhirnya setelah sekian lama aku menginjak tempat
ini lagi.”
“Jongin? Memangnya kamu tidak pernah ketempat ini?”
“Pernah, tapi terakhir kalinya kesini saat umurku 10
tahun.”
“Mwo? Sudah lama sekali!”
“Kamu kira aku anak kecil? Apalagi aku ini laki-laki.
Untuk apa aku kesini sendirian?”
“Lalu hari ini, kamu mengajakku kemari?”
“Ini pengecualian, aku ingin menyenangkan hatimu.
Kamu senang kan kuajak kemari?”
“Ah, iya.. Aku senang Jongin.”
Walaupun mereka selalu terlihat harmonis, tapi selalu
ada yang mengganjal di hati Hyori. Ya, hatinya tidak bisa dibohongi. Ia tidak
sepenuhnya memberikan hatinya kepada Jongin. Mengapa? Karena seseorang. Ada
seseorang yang selalu mengisi penuh hatinya. Yang setiap malam menemani
pikirannya. Selalu mengganggunya. Sebenarnya selalu ia coba untuk melupakannya,
tetapi sangat sulit. Melelahkan. Dan akhirnya ia biarkan menghuni hatinya. Ia
tidak ingin menyakiti hati siapapun, tapi setiap kali seseorang itu datang
kembali, Hyori pasti menyakiti hati orang-orang yang menyayanginya.
-
-
*FLASHBACK*
-
“Kamu pasti kedinginan”
Hyori hanya menggunakan cardigan tipis di malam yang
dingin itu. Sedangkan perjalanan pulang kerumah masih sangat jauh. Chanyeol
membuka jaketnya dan memakaikannya pada Hyori.
“Ah, jangan, kamu akan kedinginan nanti. Aku tidak
apa-apa, kan masih menggunakan cardigan.”
“Sudah, pakailah. Aku tidak tega melihatmu kedinginan
nanti. Kaosku cukup tebal.”
“…”
“Ayo, kita teruskan kembali perjalanannya. Ini masih
jauh. Terimakasih sudah mau kuajak pergi tadi ke pantai.”
“Iya. Aku senang.”
“Mianhae chagiya, pulangnya malah kedinginan begini.
Pakai motor pula.”
“Tapi kan aku senang.”
“Mianhae….”
Hyori menjawabnya dengan pelukan erat di punggung
Chanyeol.
“Saranghae Hyori-ah.”
Hyori makin mengencangkan pelukannya. Chanyeol
tersenyum lebar. Lalu ia hidupkan motor sportnya. Mereka pun melanjutkan
perjalanan pulang.
-
*FLASHBACK END*
-
-
Waktu pun tak terasa. Hari kelulusan SMA pun sudah
datang. Hyori mulai sibuk dengan persiapan masuk perguruan tinggi. Jongin pun
sama. Tapi mereka berdua memilih perguruan tinggi yang berbeda. Jongin
mendaftar di sebuah universitas jurusan musik dan Hyori masuk di universitas
lain jurusan seni tari. Mereka berdua pun terancam berpisah.
Sudah satu minggu perkuliahan dimulai. Hyori disibukkan
dengan kegiatan kuliahnya yang mulai padat. Begitupun Jongin. Sudah mulai tidak
ada waktu untuk sekedar bertemu. Sudah cukup lama mereka berdua tidak bertemu
karena alas an kesibukan kuliah. Ditambah hati Hyori yang memang
setengah-setengah terhadap Jongin. Hubungan mereka semakin merenggang.
Akhir-akhir ini pun Jongin mengetahui kalau hati Hyori
tidak diberikan sepenuhnya untuk dirinya. Tapi Jongin tetap berusaha menjadikan
Hyori wanita yang ingin ia bahagiakan. Namun apa daya, kesibukan membuat Jongin
kewalahan untuk membagi waktu. Hyori pun tidak ada usaha untuk meluangkan
waktunya untuk Jongin.
Sebenarnya Hyori menyukai Jongin. Namun ia baru sadar
ia tidak tahu rasa suka seperti apa. Apakah hanya sekedar kagum terhadap
Jongin. Ia pun tahu Jongin benar-benar tulus mencintainya. Tapi tetap saja ada
yang mengganjal. Ia tidak bisa mencintai Jongin. Sudah berusaha mencoba untuk
bersungguh-sunguh namun sulit bagi Hyori.
Suatu hari Hyori dan Jongin akhirnya bisa meluangkan
waktu untuk bertemu.
“Sudah lama tidak bertemu… Apakah kamu tidak merasa
rindu padaku?”
Tanya Jongin.
“Jongin, aku ingin membicarakan sesuatu.”
Hyori tidak menjawab pertanyaan Jongin. Dan Jongin
pun terlihat sudah mengetahui Hyori akan membicarakan apa padanya. Ia pun
tersenyum kecil.
“Bicaralah, aku tahu mungkin ini akan sulit bagiku.”
“Mianhae, Jongin.”
“Aku tahu.”
Jongin memeluk Hyori. Lalu ia menatap kedua mata
orang yang ia cintai ini. Dalam hatinya sungguh ia tidak sanggup untuk berpisah
dengan Hyori. Tapi apa boleh buat, Hyori menginginkannya. Ia tidak mau
menyakiti hyori, walaupun ia sudah sangat tersakiti.
Jongin menatap lagi kedua mata Hyori, mengusap
pipinya, lalu mengecup bibir Hyori. Cukup lama. Seakan tidak ingin
dilepaskannya. Ia tahu ini pasti kali terakhir meluapkan rasa cintanya pada
Hyori.
***
Part 1 – “Mianhae” – End
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar